Senin, 07 April 2014

test*ssshhhh*pack

everytime i see a kid
a child
around 4-6 years
just feel like to push his head
or punch him
i can't even stand to hear a baby crying
even he/she somewhere out there
i want to kick his/her moms butt.


its like facebook
accept about complaining
complaining to be a mother


oh hello
knock knock


you choose yourself to become a mother

i hate when i see a post
telling that
how hard she is to care on her baby



i've also played the sims
who can "whoohooo"
and also have a baby


*lontonggggggg
#kabur



but also everytime
i can stand to buy the testpack


almost one year of our marriage
and my love still not yet coming


He knows what best for us
and He knows exactly what time
like He knows exactly what time we met



oh dear baby
see you soon.



i want to throw this test*ssssshhhh*pack

shop*hiks*holic

bisa bayangin ngga ini cerita nya gimana?



awal dari kata tersebut adalah
shopping



bermula dari beranjak kerja
seneng dong punya penghasilan sendiri

dibuat happy-happy gitu ceritanya

bukan
bukan buat yang neko-neko

buat beli buku
buat beli headset
buat beli laptop
buat beli movie
buat beli harddisk
buat beli bb


tau-tau
ludes


pas lagi dibutuhin
duitnya udah ga ada


*ada yang ngerasain hal yang sama?*




#shop*hiks*holic

marriage. not a playground.

serem ya bacanya

memang sih.


saya memulai blog ini dulu ya
baca do'a dulu ya
Bismillah..
semoga bermanfaat bagi orang banyak..



saya menulis post ini
dari sisi pandang saya sebagai wanita,

dan lebih tepatnya lagi
menceritakan tentang pernikahan wanita di bawah umur (usia dimana sudah mendapat KTP)
alias sweet seventeen


menikah itu keputusan untuk seumur hidup (bagiku)
mungkin juga bagi beberapa orang lain nya
menikah itu bukan sekedar, kalau bosen bisa cari suami atau istri lagi
menikah itu bukan sekedar, kalo sedih-sedih terus bisa banting kamar, diem-dieman
atau minggat dari rumah, atau banting-banting hp *kaya curcol* *ada yang kesindir ga ya?*


saya melihat beberapa fakta
yang pernah saya ketahui
bahwa pernikahan di bawah umur
rata-rata terjadi di pedesaan


Percaya ngga?
monggo lho di survey sendiri

alasan nya adalah,
buat apa lagi nunggu-nunggu
kalau sudah ada yang minta



*sudut pandang saya*
apakah anak tersebut sudah cukup matang dalam pemikiran?



saya tidak mendiskreditkan desa mana pun
dan tidak menyebutkan nama ya



banyak perempuan yang berasal dari desa
tidak bersekolah
everyday and everyday
doing nothing
well, mungkin ada yang jualan sayur,
ada yang berkebun
tetapi
fenomena menikah di bawah umur ini adalah
gadis-gadis yang tidak mengenyam pendidikan sekolah
yang "tidak ngapa-ngapain" di rumah




actually
saya pribadi punya saudara perempuan dua
saya juga ketakutan sekali
ketika mereka sudah bersama laki-laki pilihan mereka
pergi kesana kemari
takut jika mereka kenapa-napa alias "diapa-apain"



memang lebih baik menikah ya


tetapi menikah itu ada saat yang tepat
bukan keputusan dalam satu hari dua hari




tanyakan sama Tuhan
apa benar bahwa dirimu sanggup
apa benar bahwa dirinya yang terbaik?


karena Tuhan yang memberi
manusia tinggal pilih
jangan sampai menyesal di akhir



while in the middle
you said

"wah bojoku kok ngene yo, wah bojoku kok ngono yo"



saya tinggal duduk diam
bersedekap tangan



*rasakno
pilihanmu dhewe kok
dikandhani yo ora gelem
yowes to
dilakoni wae




tapi enggak sih
semoga gadis-gadis yang merasa memang sudah menemukan pilihannya
walaupun masih belum punya KTP
ataupun belum bisa nyoblos pemilu nanti

semoga kalian happy ever after lah yaa
semoga menikmati nikmatnya pernikahan
semoga betah menemui realita
semoga langgeng sampe akhir hayat




Amin.